Rintikan Hujan - Puisi Kholishotul Mardhotillah

Humas
By -
0
Malam ini tanpa cahaya bintang dan rembulan

Langit tampak kusut dan kusam

Tertutup mendung hitam

 

Rintikan hujan perlahan mulai menghampiri bumi

Petirpun menggelegar mengetuk pintu hati

Bergemuruh mewakili teriakan diri

Sekejap terlintas dalam nurani

Sosok yang setiap hari selalu menemani

Yang entah pergi ke mana saat ini

 

Angin kencangpun mulai berkeliaran

Melintasi hati yang dipenuhi angan

Jiwa terombang ambing dalam kegelisahan

Kalbu meronta tak karuan

Layaknya daun yang diterpa angin tanpa tujuan

 

Rindu ini hanya menyiksa jiwaku

Bagai tertusuk belati tepat di jantungku

Baru kutahu yang kau ucap ternyata palsu

Kini kau menghilang meninggalkanku

Walaupun sekejap terlintas bayangmu

Namun itu hanya dalam simpanan memoriku

Yang kusadari bahwa itu semua sekedar cuplikan masa lalu

Yang terus menghantui di setiap detik dalam nafasku

 

Kurasa... bahagiaku kini telah tiada

Senyum dan tawaku seakan-akan sirna

Tergantikan oleh sakitnya luka

Dibubuhi kecewa dan derita

Yang terangkum dalam sejuta air mata

Tentang Penulis

Kholishotul Mardhotillah

Guru Bahasa Indonesia

Perempuan kelahiran Gresik, 6 Desember yang ingin menyusuri kehidupan dengan sejuta mimpinya

Tags:

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
6/related/default