Langit tampak kusut dan kusam
Tertutup mendung hitam
Rintikan hujan perlahan mulai
menghampiri bumi
Petirpun menggelegar mengetuk pintu
hati
Bergemuruh mewakili teriakan diri
Sekejap terlintas dalam nurani
Sosok yang setiap hari selalu
menemani
Yang entah pergi ke mana saat ini
Angin kencangpun mulai berkeliaran
Melintasi hati yang dipenuhi angan
Jiwa terombang ambing dalam
kegelisahan
Kalbu meronta tak karuan
Layaknya daun yang diterpa angin
tanpa tujuan
Rindu ini hanya menyiksa jiwaku
Bagai tertusuk belati tepat di
jantungku
Baru kutahu yang kau ucap ternyata
palsu
Kini kau menghilang meninggalkanku
Walaupun sekejap terlintas bayangmu
Namun itu hanya dalam simpanan
memoriku
Yang kusadari bahwa itu semua
sekedar cuplikan masa lalu
Yang terus menghantui di setiap detik dalam nafasku
Kurasa... bahagiaku kini telah tiada
Senyum dan tawaku seakan-akan sirna
Tergantikan oleh sakitnya luka
Dibubuhi kecewa dan derita
Yang terangkum dalam sejuta air mata
Tentang Penulis
Kholishotul Mardhotillah
Perempuan kelahiran Gresik, 6 Desember yang ingin menyusuri kehidupan dengan sejuta mimpinya